Syalom…
Aku pengen cerita. Aku punya 1 orang teman. Dia tinggal di Tanjung Selor. Bisa dibilang dia salah satu anak-anak Tuhan yang tersesat. Aku bergumul setiap malam, agar aku bias menjadi “penjala manusia”. Aku berdoa supaya aku bias membimbingnya kembali ke jalanNya. Setiap ada kesempatan, aku selalu mendukungnya untuk kembali aktif ke pemuda. Aku berusaha untuk menyadarkannya. Doaku dikabulkan. Aku senang sekali dia mau berubah. Sekarang setap hari Sabtu malam dia selalu ikut ibadah pemuda.
Bagi teman-teman, aku berharap banget kalian mau belajar bersaksi. Aku sebenarnya juga gak pandai ngomong, Aku gak berani bersaksi secara lisan. Tapi aku mohon kepada Bapa supaya Ia memampukan aku. Dan akhirnya, Ia mau menggunakan aku. Di sini, aku belajar untuk bersaksi. Kalau kalian mau, kalian juga bisa. Kalian bisa menjadi berkat buat orang lain. Kalian tidak harus bersaksi secara lisan. Kalian bisa bersaksi melalui tulisan ataupun melalui hidup kalian.
Janganlah kita menjadi sama dengan dunia, tetapi jadilah garam dan terang dunia. Tunjukkanlah identitas kalian sebagai anak-anakNya. Raihlah jiwa sebanyak-banyaknya untukNya.
Ingatlah I Timotius 4:12. Jangan menggunakan kekurangan kita sebagai alasan untuk tidak bersaksi.
Semoga ini dapat menjadi berkat buat kita semua.
GBU all…
Syalom…
Kadang-kadang aku merasa tidak dihargai. Aku merasa ditinggalkan oleh sahabatku. Aku merasa sendiri, gak ada yang mau dengerin keluhanku. Aku masuk ke kamar, lalu aku merenung. Aku berpikir, siapa yang mau mendengarkan aku. Akhirnya aku sadar. Aku telah melupakan satu Sahabatku. Aku sudah lama gak komunikasi sama Dia. Perlahan-lahan air mataku menetes. Lalu aku berdoa, aku menangis sejadi-jadinya. Aku memohon ampun padaNya karena telah meninggalkanNya.
Di hari-hari berikutnya, kalau aku merasa sendiri, aku selalu dating padaNya. Aku berdoa. Aku curhat kepadaNya apa yang aku rasakan. Dari dulu aku selalu menyimpan keluhanku sendiri. Aku tidak pernah curhat kepada orang lain, walaupun orang dia orang terdekatku. Aku sendiri gak tahu kepana aku seperti itu. Mungkin karena aku belum bisa percaya kepada orang lain. Aku hanya mau cuurhat kepada Bapa. Aku yakin Dia pasti bias menjaga rahasiaku. Aku juga yakin Dia selalu memberi jawaban atas doa-doaku tepat pada waktunya.
Teman-teman bisa curhat ke Dia. Jika teman-teman seperti aku, merasa sendiri, merasa diri gak berharga, Aku yakin di hadapanNya, kalian berharga banget. Kita semua berharga di hadapanNya. Dia gak mungkin ninggalin kita. Walaupun kita melepaskan tangan kita dari genggaman tanganNya, Dia gak akan ngelepasin tangan kita. Dia akan selau menggenggam pergelangan tangan kita dan menunggu sampai tangan kita menggenggam tanganNya kembali.
Semoga ini dapat menjadi berkat buat kita semua.
GBU guys…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar